Osilasi kehidupan
Pernah ku melihat sebuah pegas, indah terlihat ketika ia berosilasi (baca:bergetar) secara harmonik. alih-alih ternyata gaya pemulih yang membuat pegas itu kembali setelah disimpangkan.
F = - k.x
F = gaya pegas
k = konstanta pegas
x = simpangan
tanda (-) menyatakan berlawanan dari simpangan
namun tahukah hai sahabat, terlepas dari nilai simpangan dan konstanta pegas, mari kita iqro (baca:membaca), dan hidup kita pun seperti pegas. bila simpangan ibarat kesenangan maka gaya pemulih ibarat kesulitan, begitupun sebaliknya.
"Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum kafir itu pun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) (QS. Ali-'Imran : 140)
dalam hidup senang dan sedih selalu bergilir, ketika kita merasa senang maka bersiaplah suatu ketika kita akan sedih, dan ketika kita merasa sedih maka bersiaplah pula suatu ketika kita akan senang.
"Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan." (QS.al-Insyirah:6)
hakikatnya entah kemudahan atau pun kesulitan bisa menjadi sebuah momentum untuk meningkatkan kadar taqwa kita kepada Allah. ketika menerima kesulitan kita diminta untuk bersabar dan ketika menerima kemudahan kita pun diminta untuk bersyukur.
kemudahan dan kesulitan ialah sepasang sandal yang selalu berjalan beriringan.
Bila kemudahan ibarat hujan dan bila kesulitan ibarat kemarau, maka kita butuh keduanya untuk melihat indahnya pelangi.
waAllahu'alam
Ramdhani Purnomo