BBM non Subsidi : Kebijakan Tanpa Persiapan
Rencana pemerintah untuk mengubah kebijakan penggunaan BBM pada awal 2011 menimbulkan suara pro dan kontra dari masyarakat,dengan alasan untuk menghemat uang negara dan tidak tepatnya sasaran subsidi BBM memuat pemerintah membuat beberapa opsi kebijakan yaitu :Pengalihan pengguna premium ke nonsubsidi (untuk mobil pribadi keluaran 2005 keatas) atau Pengalihan pengguna premium ke nonsubsidi ( untuk semua mobil pribadi) jika kebijakaan ini terealisasikan diperkirakan pemerintah dapat menghemat anggaran negara maksimal sekitar 25 Triliyun Rupiah, Uang yang sangat cukup untuk membangun sekolah - sekolah yang roboh di seluruh indonesia.
Kebijakaan yang akan dilakukan pemerintah ini sayangnya tidak diimbangi dengan persiapan yang optimal, karena tidak semua SPBU mendistribusikan BBM nonsubsidi,di jabodetabek sendiri dari 600 SPBU hanya sekitar 400 SPBU yang mendistribusikan pertamax. hal ini dapat menimbulkan masalah baru,yaitu kelangkaan BBM nonsubsidi bagi penggunanya
Transportasi masal yang belum terkordinasi dengan baik juga menjadi masalah penting terutama di kota - kota besar seperti jakarta,karena akan membuat masyarakat cenderung untuk menggunakan motor untuk beraktivitas,hal ini tidak akan memberikan hasil,bukanya penghematan yang didapat tetapi pengalihan dari pengendara mobil menjadi pengendara motor.
Berbagai ketidak siapan pemerintah,menimbulkan ketidak efektivitas sebuah kebijakan, karena akan menimbulkan banyak masalah disisi lainya,Kebijakan BBM ini tidak dapat dilaksanakan dalam waktu dekat selama pemerintah masih belum siap untuk melaksanakanya.namun penggunaan cadangan minyak indonesia (3% di dunia) dengan bijak sangatlah penitng,jangan biarkan kebijakan ini menjadi ladang baru bagi para koruptor untuk memperkaya diri
AWASI,PAHAMI,KONTRIBUSI
TANPA
BARU !!!
INDONESIA
Refrensi
Kompas
Tempo
vivanews.com