Ini Bukan Atas Nama Ham
Belakangan ini marak kerusuhan yang berbau SARA , hampir setiap hari kita disuguhkan tema ini di layar kaca televisi kita. Apalagi kini kasus Ahmadiyah kembali mencuat, sontak mengingatkan kita kepada kejadian terdahulu. Kasus ini ialah penistaan agama oleh Ahmadiyah, sebelum itu kami akan kejadian serupa pada Zaman Rasululloh, ketika itu ada seseorang yang bernama Musailamah yang mengaku sebagai Nabi dan jelas ini adalah penodaan agama, bahwasanya tegas di dalam al Quran bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai khatamun anbiya (penutup para nabi) dan kita wajib mengimani ini.
Ketika Rosululloh wafat, abu bakar as shidiq memimpin dan yang menjadi fokus kerjanya diawal ialah memberantas rakyatnya yang tidak mau membayar zakat kemudian memberantas musailammah al kahdzab (pendusta) . hal ini mencerminkan bahwa Islam tidak mentolerir adanya penodaan agama, berbeda halnya dengan menghargai perbedaan agama, hal ini dicontohkan bagaimana non muslim ketika hidup bersama Rosululloh berada dalam keadaan damai, bahkan Rasululloh pernah mengatakan bahwa siapa yang memusuhi mereka (kafir dzimi) maka mereka menjadi musuhku kelak di akhirat. Lantas untuk kasus ahmadiyah masuk katagori mana saudaraku?, Jelas sebuah penodaan Agama.
Pelaporan tentang kesesatan ahmadiyah ini telah disampaikan kepada pihak yang berwenang sejak tahun 2000, namun tidak ada penyelesaian yang konkret. Kalau kita mau berkaca pada kejadian musailamah, langsung saja kita perangi. Namun kita berada pada negara hukum, dan jalur itu telah ditempuh dan tidak ada hasil maka jangan salahkan bila akhirnya jalan memeranginyalah yang diambil oleh masyarakat.
Sekarang semua mata menyoroti penyerangan terhadap ahmadiyah adalah melanggar HAM, mereka (ahmadiyah) minoritas meminta perlindungan setelah menodai Islam, sedangkan kita (umat islam) mayoritas tidak ada perlindungan sama sekali dari pemerintah padahal Akidah kita telah dinodai oleh ahmadiyah. Jika tidak mau diperangi, buatlah agama sendiri (ahmadiyah) tanpa membawa simbol-simbol Islam, kami tidak terima jika engkau masih mengaku sebagai Islam padahal ahmadiyah telah jelas-jelas menyimpang dari Islam.