Andai Aku Seorang Pemanjat Pinang
Bagaimana jadinya bila anda seorang pemanjat pinang, anda akan memanjat pinang di perlombaan hari kemerdekaan. Namun ada tiga episode yang berbeda. Pertama, anda akan memanjat pinang yang di atasnya tidak ada hadiahnya. Bagaimana perasaan anda?, semangatkah atau malah tidak ada motivasi sama sekali?, sudah sewajarnya bila anda tidak bersemangat. Jelas saja karena tidak ada hadiah yang akan kita dapat di atas sana. Nah yang kedua, anda akan memanjat pinang yang di atasnya ada hadiah, namun hadiahnya berupa kardus yang hadiahnya ada di dalamnya, tidak ada yang tau apa yang ada di dalamnya, bisa saja magic jar, bisa saja barang bekas dan bisa saja zonk (hehe).
Bagaimana perasaan anda?, mungkin akan bersemangat karena berharap bisa dapat hadiah yang sepadan tetapi juga mungkin tida bersemagat karena tidak tau apa yang sedang ia harapkan seperti membeli kucing dalam karung. Yang ketiga, anda akan memanjat pinang yang ada di atasnya hadiah yang terlihat, sepeda, uang tunai, bahkan kertas yang dapat ditukar dengan sepeda motor. Bagaimana perasaan anda?, kami sangat yakin pasti bersemangat. Ya bersemangat karena jelas hadiah apa yang sedang anda upayakan, tidak buyar tetapi sangat jelas.
Sahabat dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran. Kita akan bersemangat bila kita tahu tujuan kita, tahu apa manfaatnya bagi kita melakukan sesuatu, tahu apa yang akan kita dapatkan setelah melakukan sesuatu. Andai tiap kisah kita sama dengan episode yang ketiga, pastilah kita akan selalu bersemangat, selalu yakin dengan penuh tekad, sungguh-sungguh dalam bekerja. Kita boleh-boleh saja mengharap sesuatu yang akan kita dapati setelah kita bekerja dengan sungguh-sungguh. Ah nanti dibilang pamrih?, tidak juga cukup Allah dan kita yang tahu tentang ini, kita pun boleh mengharapkan syurga ketika kita sungguh-sungguh beribadah. Oleh karenanya mari belajar dari kisah ini, agar kita tidak salah orientasi, karena orientasi kita yang sesungguhnya hanya karena Allah, ingat setiap segala sesuatu yang di niatkan karena Allah itu akan bernilai ibadah.
RP