Laboratorium Keilmuan
Ada yang bilang Ilmu tanpa aplikasi dan diskusi bagai obat yang tidak teruji di laboratorium. Masa kuliah adalah masa dimana Ilmu yang beredar itu bergerak dinamis dan terus bermetamorfosis menyesuaikan kondisi si pemburu ilmu. Ilmu itu tidak sekedar apa yang kita dapatkan di dalam kelas. Sekali lagi, ilmu di dalam kelas tidak akan mengalami proses metamorfosis tanpa diringi dengan aplikasi di dalam keseharian atau melalui sarana-sarana diskusi formal maupun diskusi bebas untuk mengkritisi ilmu tersebut.
Salah satu
tempat seseorang untuk berburu ilmu dan mengembangkan ilmu tersebut adalah melalui
kegiatan organisasi. Namun dewasa kini, di dalam pikiran sebagian mahasiswa bergabung
di dalam sebuah organisasi itu dapat menggangu konsentrasi belajar dan membuat prestasi
akademik menjadi kurang maksimal. Dapat dipastikan pernyataan tersebut hanyalah
sebuah mitos belaka yang sengaja dipergulirkan di dunia kampus. Sehingga pada akhirnya
akan terseleksi secara alami siapa saja mereka yang aktif di oraganisasi
mahasiswa. Hanya mereka yang secara sadar ingin memetamorfosiskan ilmu sajalah
yang akan bergabung di dalamnya.
Potensi Organisasi Keilmuan
Kebanyakan
mahasiswa yang menghindari organisasi adalah mereka yang cenderung apatis. Atau
bahkan mahasiswa tersebut tengah mengalami sebuah trauma persepsi lantaran pernah
memiliki pengalaman buruk tentang berbanding terbaliknya prestasida n oganisasinya.
Memang ada kondisi di mana organisasi akan berbenturan dengan akademis. Kondisi
ini akan memaksa mahasiswa untuk sesekali memilih salah satu diantaranya.
Namun
yang terpenting adalah berusaha menyadari bahwa keterkaitan antara akademik dan
organisasi ini juga cukup kuat. Karena dengan organisasi seseorang menjadi dapat
mengaplikasikan dan membatu berkembangnya ilmu-ilmu yang telah ia dapatkan di
dalam kelas. Dengan bergabung di organisasi saja sudah cukup memberikan manfaat
untuk mengembangkan ilmu yang didapat di kelas, apalagi organisasi tersebut memang
bergerak di dalam wadah keilmuan atau sebuah wadah kelompok studi.
Di
tempat-tempat seperti inilah mahasiswa dapat menguji seberapa jauh mereka mampu
memahami ilmu yang saat ini ia miliki. Karena di organisasi keilmuan ini di
dalamnya tidak hanya sekedar menawarkan jaminan peningkatan pemahaman mahasiswa
terkait ilmu saja, melainkan juga membangun sebuah kultur diskusi dan aplikasi terhadap
ilmu itu sendiri. Pada intinya sebuah organisasi keilmuan tidaklah hanya menunjang
metamorfosis dari ilmu tersebut tapi juga membuat mahasiswa semakin memaknai ilmu
itu sendiri.
Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, ilmu itu perlu diuji. Perlu sebuah laboratorium
khusus untuk memastikan keshahihan dari ilmu yang kita dapatkan dari lingkungan
sekitar kita. Poin pentingnya adalah lembaga keilmuan memberikan sebuah sarana
agar ilmu itu sendiri bisa berkembang.
Diluar potensi
lembaga keilmuan dari segi substansinya, lembaga keilmuan juga menawarkan sebuah
peningkatan budaya berpikir kritis bagi tiap anggotanya. Keuntungan pragmatis lainnya
adalah di dalam sebuah organisasi keilmuan, tak jarang mahasiswa akan mendapatkan
banyak dari rekan-rekan diskusi yang memiliki pengetahuan cukup luas dan sangat
membantu dalam menambah pemahaman dan mampu mengakselerasi daya analisa kita dalam
memandang suatu permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar mereka.
Abdushshabur
Rasyid Ridha