Betapa Kecewaku
Aku Kembali ingat terhadap seluruh keadaan di kota surabaya. DI sana
kemerdekaan telah kita kuasai sepenuhnya, sedangkan di ibu kota, bangsa
indonesia harus hidup dalam ketakutan…….
Bung Tomo (oktober
1945)
“Namun Betapa Kecewaku”. Satu
Kalimat Pendek dari seorang pemuda indonesia ketika ia mendatangi ibukota
negara merdeka dua bulan setelah kemerdekaan. Ternyata Kemerdekaan hanya
sekedar deklarasi tanpa realisasi. Proklamasi hanya menjadi ilusi selama Kekuasaan
asing tidak pergi dari negeri ini. Satu pertanyaan yang terlintas dalam
pikiranya.Benarkah kita sudah merdeka?
Soetomo, siapa yang tidak
mengenal dia. Pemuda yang memimpin perang geriliya melawan keangkuhan asing
untuk memerdekakan rakyatnya. Seorang Pemuda yang Membesarkan Allah dalam setiap
Perjuanganya. “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar”. Pemuda yang berjuang
tidak hanya untuk dirinya. Tetapi juga untuk rakyat indonesia.
Banyak sekali orang
mengeneralisir bahwa kekecewaan akan mengantarkan seseorang hilang dalam medan
perjuangan. Kecewa akan membuat kamu lemah. Kecewa akan membuat kamu hina. dan
kecewa adalah sumber malapetaka.
Namun Bung Tomo menampik itu
semua. Kecewa membuat dirinya semakin Gelisah, lalu tergerak untuk melakukan
sesuatu. Kecewa membuat ia semakin totalitas dalam perjuanganya. Rasa kecewa
telah mencambuk dirinya untuk berjuang lebih keras dan lebih cerdas. Apakah dia lemah ? Apakah
dia Hina ? Apakah dia melarikan diri ?
Sejarah Dunia telah mengkisahkan
Banyak Kemenangan Besar yang lahir diawali dengan Kekecewaan. Nabi Ibrahim
Kecewa terhadap Kaumnya yang Menyembah Berhala. Padahal berhala itu tidak
memberikan manfaat sedikitpun bagi mereka.
Apakah Ibrahim AS Kabur dan meninggalkan Kaumnya? Tidak, sekali – kali
tidak. ia tetap hadir dalam setiap kesempatan, untuk menyerukan kebenaran.
Kekuatan yang timbul dari rasa
kecewa itu tidaklah tiba – tiba hadir begitu saja. Banyak orang kecewa, namun
malah jatuh kedalam jurang keputusasaan.mereka tidak pernah bangkit dari rasa
kecewanya.
Jadi apa yang membedakannya ?
antara yang jatuh dan yang bangkit ? antara yang hina dan yang mulia. Satu hal
yang menjadikan kekecewaan itu adalah kekuatan. Kecewa yang berlepas diri dari
segala tindakan bodoh manusia.Karena mereka hanya berharap kepada Allah swt
“Dan hanya
kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS
Al Insyirah 8)