In Management We Trust
Untuk anda yang memiliki uang dollar mungkin tidak asing lagi dengan motto “In God We Trust” yang tertera dalam uang dollar anda. Motto tersebut memiliki banyak arti yang mungkin setiap orang berbeda mengartikannya antara satu dengan yang lain. Namun bagaimana dengan motto “In Management We Trust” ? mungkin baru sekarang anda mendengarnya, pada intinya judul tulisan diatas saya angkat dengan tujuan bahwa sebenarnya manajemen sebagai disiplin ilmu mampu untuk menjawab permasalahan yang ada di dunia ini, jika di terapkan secara benar.
Seringkali kita mendengar pemberitaan atau bahkan mengalami sendiri bagaimana buruknya pelayanan publik di Indonesia. Mungkin anda memiliki pengalaman buruk ketika membuat paspor ketika ingin berpergian ke luar negeri, atau mungkin anda pernah mengalami pengalaman yang menjengkelkan ketika membuat E-KTP ? sejujurnya hal tersebut saya alami juga, saya mengalami bagaimana harus mengantri hampir 3 jam untuk dapat menyerahkan berkas ketika ingin membuat paspor sedangkan pada saat yang bersamaan para calo bebas melenggang tanpa antri untuk menyerahkan berkas untuk mereka yang menggunakan jasanya.
Atau saya juga pernah mengalami bagaimana kesalnya menunggu hampir 4 jam untuk di foto dan diambil sidik jarinya ketika membuat E-KTP, dengan alasan peralatan tidak dapat berfungsi yang saya duga sebenarnya adalah para pegawai kelurahan pada saat itu tidak dapat menggunakannya. Belum lagi ketika kita berbicara bagaimana rumitnya proses birokrasi yang harus dilalui untuk mendirikan bisnis/perusahaan di Indonesia, anda bisa melihat report “doing business in Indonesia” yang peringkatnya jauh di banding negara-negara tetangga.
Selain karut marut pelayanan publik, perusahaan-perusahaan plat merah yang dimiliki pemerintah (BUMN) juga tidak lepas dari banyak masalah. Tercatat pada tahun 2012 kemarin sebanyak 16 BUMN mengalami kerugian yang mencapai Rp 1,5 Triliun rupiah, angka kerugian yang sungguh fantastis. Belum lagi dengan BUMN yang memang mendapatkan keuntungan, namun sebenarnya keuntungan tersebut bisa dicapai berkali-kali lipat jika perusahaan bisa di kelola dengan baik dan benar.
Lalu, apa yang salah dengan semua itu ? salah satu persoalan yang mendasar adalah absennya kemampuan manajerial ditambah lagi kurangnya pemahaman akan penerapan manajemen yang tepat, baik secara individu maupun secara institusi kelembagaan secara keseluruhan. Tentunya hal ini harus di carikan permasalahan secepatnya, agar pelayanan publik, jalannya roda perusahaan dan juga kualitas hidup pada umumnya dapat meningkat.
Saya meyakini bahwa pada awalnya manajemen hadir beriringan dengan hadirnya aktivitas manusia,karena sejatinya memang manajemen yangmerupakan ilmu dan juga seni ini hadir sebagai “alat” yang digunakan untuk membantu manusia mempermudah aktivitasnya. Mulai dari pembangunan piramida di mesir pada zaman dahulu sampai pembangunan burj khalifa di dubai pada masa kini, mulai dari pemerintahan kuno sampai pemerintah modern saat ini, mulai dari perusahaan-perusahaan masa lalu, sampai perusahaan-perusahaan modern saat ini. Manajemen hadir dalam setiap aktivitas itu.
Kembali kepada permasalahan, dapat dipastikan bahwa permasalahan yang saya sebutkan di awal tadi exist karena memang absennya penerapan manajemen yang tepat. Fungsi-fungsi dasar manajemen seperti POAC (Planning-Organizing-Actuating-Controlling) maupun singkatan-singkatan yang lain seperti PODC, POSDC, POLC, dsb yang pada intinya menggambarkan fungsi manajemen diabaikan. Belum lagi jika kita membahas tentang bagian-bagian manajemen yang lebih canggih dan rumit, sudah dipastikan hal tersebut tidak diterapkan jika melihat realitas saat ini.
Ada beberapa contoh penerapan manajemen yang tepat dan terbukti sukses baik dalam pemerintahaan maupun perusahaan. Dari pemerintahan mungkin kita bisa mencontoh kesuksesan Tony Blair, mantan PM Inggris, dalam menjalankan roda pemerintahannya. Dalam salah satu tulisannya dalam report mckinsey & company Voices on Society : The Art and Science of Delivery yang harus dimiliki oleh pemerintah untuk dapat menjalankan pemerintahannya dengan baik ada 3 hal ; prioritas yang jelas, orang yang tepat dan juga sistem yang baik. Ketiga hal tersebut merupakan bagian dari manajemen.
Untuk syarat pertama, yakni menentukan prioritas, hal ini merupakan bagian dari planning atau perencanaan yang notabene merupakan bagian yang sangat vital dalam manajemen. Dalam syarat yang pertama ini, ditekankan bagaimana seorang pemimpin harus memiliki visi yang jelas, apa yang ingin dicapai selama memimpin dan apa yang ingin di wariskan selepas tidak lagi memimpin. Dalam konteks Indonesia, apa prioritas pemerintahan SBY-Boediono ? belum terlalu jelas.
Syarat yang kedua yakni put the right person on the right place atau menempatkan orang di tempat yang tepat. Syarat ini masuk ke dalam fungsi manajemen staffing. Seperti kita tahu bahwa pemerintahan maupun perusahaan digerakan oleh manusia, dan hal tersebut menjadikan manusia sebagai faktor determinan berhasil atau tidaknya suatu pemerintahan atau perusahaan. Sudah menjadi kewajiban bagi seorang pemimpin untuk menempatkan seseorang di tempat yang tepat sesuai dengan kemampuan dan keahliannya agar bisa maksimal menjalankan tugasnya, dan jika kita berkaca kepada kondisi kabinet pemerintahan kita, sepertinya masih jauh dari harapan.
Syarat yang ketiga menurut Tony Blair adalah membentuk system yang baik yang menunjang pemerintahan atau perusahaan dapat mencapai goal nya secara efektif dan efisien, ini masuk ke dalam fungsi actuating dalam fungsi manajemen. Semakin efektif suatu system dapat dibuat dan dijalankan, maka semakin tepat tujuan yang bisa dicapai, dan semakin efisien suatu system yang ada, dapat semakin cepat tujuan yang ingin dicapai dengan biaya birokrasi yang lebih murah. Bagaimana dengan Indonesia ? system yang ada mungkin sebaliknya, ribet, tidak efisien, korup dan menganut prinsipkalau bisa di persulit kenapa harus dipermudah.
Sebenarnya, masih banyak contoh-contoh keberhasilan baik dalam pemerintahan maupun perusahaan ketika menjalankan manajemen dengan baik dan benar yang bisa kita lihat dan baca. Namun yang harus menjadi catatan penting disini adalah manajemen mutlak harus disadari bahwa memahami manajemen dan menjalankannya dengan baik dan benar merupakan sebuah keharusan, baik dalam level perseorangan maupun kelembagaan.
Karena sejatinya manajemen adalah bagian dari kehidupan, untuk itu sudah sepantasnya bagi kita untuk memahami serta menerapkannya agar kita bisa menjadikan kehidupan ini lebih baik lagi. IN MANAGEMENT WE TRUST !
Abdullah Kholifah
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran
Jurusan Manajemen
Artikel yang sedang Anda baca saat ini merupakan salah satu kontribusi karya tulis yang dikirimkan ke redaksi Pena Aksi. Ingin berpartisipasi? Ikuti petunjuknya di sini.