#FutureShaper 9 : Berkreasi, Berkolaborasi dan Beraksi Untuk Negeri
Oleh: Muhammad Ghufron Mustaqim
FFI tidak didirikan untuk menyelesaikan suatu isu sosial seperti kemiskinan, pendidikan, lingkungan, ketidakadilan ataupun yang lainnya. FFI didirikan untuk menggerakkan lebih banyak anak muda untuk peduli dan berkomitmen melakukan sesuatu untuk Indonesia. - Ghufron Mustaqim
Judul artikel di atas adalah salah satu tagline Forum for Indonesia (FFI) yang diciptakan oleh Andin Rahmana (Chairman FFI 2012/2013). Tagline tersebut sangat catchy, enak didengar dan mudah dihapal. Walaupun terdengar sederhana, tagline tersebut memiliki ide-gagasan yang sangat besar dan makna yang sangat mendalam tentang pandangan Forum for Indonesia kepada generasi muda Indonesia, gambaran Indonesia mendatang, dan apa yang bisa kita kontribusikan untuk ibu pertiwi. Izinkan saya menjabarkan dan menafsirkan tagline di atas melalui artikel ini.
Dengan 240 juta populasi, Indonesia merupakan negara terbesar keempat di dunia. Statistik ini sering kita dengar, bermanfaat untuk kepentingan retorika, tetapi angka ini belum menjelaskan mengapa Indonesia spesial. Kita akan segera tahu bahwa fakta ini membuat Indonesia spesial apabila kita melihat lebih jauh: bahwa 60% dari jumlah penduduk Indonesia tersebut berumur di bawah 39 tahun. Apabila kita hanya menghitung penduduk di bawah 29 tahun, kita masih mendapatkan 50% masuk dalam golongan tersebut. Berarti Indonesia memiliki 120-150 juta orang yang berada pada golongan muda—5 kali lipat total penduduk Malaysia dan 30 kali lipat total penduduk Singapura.
Fakta di atas ingin mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi energi besar dan daya kreatif luar biasa karena mayoritas komposisi penduduknya terdiri dari anak muda. Sifat dan karaktertistik identik dari generasi muda adalah bahwa mereka memiliki rasa keingintahuan yang besar, memiliki daya kreatifitas yang buas namun luar biasa, memiliki energi yang dahsyat, memiliki impian-impian dan cita-cita masa depan, dan memiliki cara-cara pandang baru tentang dunia. Memang, tidak semua anak muda memiliki virtues demikian, namun tetap syah mengatakan bahwa generasi muda inheren dengan sifat dan karakteristik ini. Apakah sifat dan karakteristik tersebut bisa terwadahi, teraktualisasi, dan terkembangkan dengan baik adalah pertanyaan lain yang harus kita jawab selanjutnya.
Saat ini organisasi kepemudaan yang mapan dan telah lama hadir di Indonesia sebagian besar terafiliasi dengan ideologi keagamaan, gerakan politik, berunsur kedaerahan, dan bersifat single-sectorial. Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang didirikan Pemerintah pun didalamnya banyak pertarungan kepentingan sehingga kehilangan ruh kepemudaan dan gagal menjadi platform bagi pemersatu anak muda Indonesia. Belum lagi BEM dan Senat di universitas-universitas yang sudah tidak mendapatkan simpati dari sebagian besar mahasiswa karena satu dan lain hal.
Saya tidak menafikkan akan peranan organisasi-organisasi tersebut di Indonesia. Menurut saya, mereka semua penting dan kesemuanya hadir untuk saling berbagi peran dan melengkapi. Namun ini tidak cukup, kita butuh satu wadah bagi generasi muda Indonesia untuk bertemu, bertukar wacana, melahirkan inisiatif-inisiatif, dan hadir sebagai solusi untuk Indonesia. Sebuah wadah yang bebas dari kepentingan politik dan atribut-atribut primordial yang memiliki tujuan eksistensi sebagai wadah anak muda untuk berhenti mengutuk kegelapan dan bersama-sama menyalakan lilin. Sebuah platform yang mampu melibatkan dan menggerakkan lebih banyak generasi muda untuk peduli dan berbuat sesuatu untuk Indonesia. Sebuah organisasi yang memfasilitasi pemuda-pemudi agar dapat terwadahi, teraktualisasi, dan terkembangkan dengan baik.
Dan inilah landasan mengapa FFI lahir di Indonesia, sebagai wadah atau platform bagi generasi muda Indonesia, tidak pandang latar belakang mereka, untuk berkreasi, berkolaborasi dan beraksi untuk Negeri. Untuk bersama-sama peduli dan memperbaiki Indonesia secara kolektif, melalui inisiatif besar maupun kecil, dengan cara-cara yang kita minati dan yang kita mampu. Sebuah organisasi independen yang dapat mengakomodasi aspirasi, idealisme, energi, dan kreatifitas anak muda untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik.
Itu merupakan tujuan mendasar yang sangat besar dari FFI. Sebagaimana ungkapan “perjalanan 1000 km, dimulai dengan satu langkah,” FFI mencoba memulai perjalanan meraih tujuan besarnya sebagai platform generasi muda Indonesia dengan sebuah langkah kecil. Pada tahun pertama organisasi ini berdiri di Yogyakarta, yakni pada Agustus 2011, FFI melakukan rekruitmen keanggotaan di daerah-daerah—sebuah langkah kontroversial dan berani. Beberapa orang mengkritik kebijakan organisasi ini dengan berkata, “Mengapa FFI belum established tetapi sudah melebarkan sayap?”
Orang-orang ini belum paham, bahwa alasan mengapa FFI ingin segera melibatkan teman-teman di daerah-daerah lain adalah karena kami ingin FFI menjadi organisasi yang inklusif dan akomodatif—dibesarkan oleh sebanyak mungkin pemuda dari berbagai daerah dan dengan masukan-masukan yang bersifat bottom-up, sehingga generasi muda Indonesia merasa memiliki organisasi ini. Saya tidak ingin FFI identik dengan saya atau Rifky, saya ingin FFI identik dengan pergerakan anak muda Indonesia Abad 21!
FFI tidak didirikan untuk menyelesaikan suatu isu sosial seperti kemiskinan, pendidikan, lingkungan, ketidakadilan ataupun yang lainnya. FFI didirikan untuk menggerakkan lebih banyak anak muda untuk peduli dan berkomitmen melakukan sesuatu untuk Indonesia. Kami sangat paham bahwa kami tidak mampu menyelesaikan rentetan permasalahan di Indonesis, oleh karena itu FFI tidak berusaha untuk itu.
Tetapi kami sangat yakin bahwa permasalahan-permasalahan tersebut dapat diselesaikan oleh kita sebagai anak muda, melalui kerjasama dan usaha kolektif, dengan cara-cara yang kita mampu dan yang kita minati. Oleh karena itu fokus FFI adalah dalam upaya menggerakkan dan memfasilitasi segenap generasi muda untuk bersedia menyumbangkan sebagian waktu, energi, dana, dan pikiran mereka untuk menyiapkan Indonesia menjadi bangsa yang besar. Karena kami yakin sepenuhnya akan kekuatan dan kedahsyatan orang-orang seperti Anda, pemuda-pemudi Indonesia.
Saat ini FFI telah hadir di berbagai kota dan daerah (Padang, Bogor, Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Ponorogo, Malang, Surabaya, Jember, dan Makassar) dengan jumlah anggota dan volunteers lebih dari 300 anak muda. Di kota-daerah tersebut muncul berbagai inisiatif bottom-up dan kreatif yang berwujud program-program sosial maupun intelektual dengan beneficiary dari anak-anak, remaja, mahasiswa, dan masyarakat umum. Kawan-kawan muda ini mengerjakan program dengan tema-tema dalam bidang pendidikan, kewirausahaan, lingkungan, professional development, hingga budaya.
Memang impact kami masih sedikit dan belum bisa dirasakan oleh banyak orang, tetapi saya yakin dengan semakin banyak bergabungnya generasi muda dalam gerakan ini, kita mampu membuat bigger, better and bolder impacts bagi masyarakat sekeliling kita. Kurangnya dana, publisitas, dan recognition, sama sekali tidak akan menghalangi organisasi ini untuk tumbuh lebih hebat, lebih berpengaruh, dan lebih bermanfaat bagi Indonesia—karena kaum muda-lah inti sumber kekuatan kami, bukan yang lain.
Pada Abad ke-7, nenek moyang kita berhasil menunjukkan kehebat Nusantara kepada dunia dengan dibangunnya Candi Borobudur oleh Dinasti Syailendra—candi terbesar di dunia yang mustahil dapat dibangun apabila kita tidak memiliki teknologi maju, kekuatan ekonomi besar, budaya unggul, dan strategi diplomasi yang berpengaruh. Tujuh abad kemudian, pada abad ke-14, nenek moyang kita menunjukkan kehebatannya lagi kepada dunia ketika Gadjah Mada dan Hayam Wuruk memimpin Kerajaan Majapahit yang menguasai hampir seluruh wilayah Asia Tenggara dan masyarakatnya makmur sejahtera.
Tujuh abad kemudian, yakni abad ke-21 sekarang ini, saya yakin, Indonesia akan kembali menunjukkan kehebatannya di dunia, sebagai bangsa besar, makmur, berpengaruh, dan dihormati berkat usaha-usaha kolektif kita membuat perubahan-perubahan positif untuk Indonesia. Indonesia punya modal paling penting bagi suatu bangsa untuk maju-melesat, yakni generasi muda, sehingga tidak ada alasan untuk berpuas diri dengan pencapaian seperti ini. Dan saya harap Forum for Indonesia dapat turut serta berkontribusi melukiskan tinta emas dalam kanvas sejarah itu. Semoga Tuhan memberkati Indonesia!
Note: Apabila teman-teman, khususnya yang berasal dari daerah-daerah dimana FFI belum ada, ingin bergabung dan memulai membangun FFI di daerah tersebut, silahkan utarakan melalui email yang dialamatkan ke ghufron.mustaqim@yahoo.com. Saya akan jelaskan mekanisme dan prosesnya lebih lanjut.
#FutureShaper adalah program dari Forum for Indonesia yang merupakan edisi tulisan-tulisan tentang kepemimpinan dan manajemen. Edisi ini ditulis untuk menjadi salah satu bahan inspirasi dan diskusi bagi teman-teman yang ingin mengawali petualangan menjadi pemimpin di lingkungan kita masing-masing.