Suara Perempuan untuk Pemimpin G20
Putri Agustina (20), satu-satunya delegasi Indonesia dalam acara G(irls) 20 Summit 2013 di Moskow pada tanggal 15-19 Juni 2013 kini telah kembali ke tanah air.
Mahasiswa tahun ketiga Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta ini menceritakan pengalamannya di acara G(irls) 20 Summit, sebuah pertemuan besar antara perempuan berusia 18-20 tahun yang masing-masing mewakili negara G20 dan Uni Afrika untuk melihat agenda para Pemimpin G20 melalui sisi pemberdayaan perempuan demi memfasilitasi pembangunan ekonomi yang kuat, kestabilan masyarakat, dan mendorong inovasi sosial. Seorang wakil dari masing-masing negara G20 dipilih dan bertemu dengan delegasi lain untuk mengeksplorasi masalah dan solusi untuk membantu perempuan saat ini.
“Disana kami mendapatkan lokakarya, seminar serta melakukan diskusi mengenai kesempatan pekerjaan, pertumbuhan, investasi dan pernikahan usia dini bagi perempuan” ungkap Putri.
Setelah melakukan banyak pertukaran pendapat, kami banyak mengetahui permasalahan perempuan di negara G20 seperti kurangnya pengusaha perempuan di India, kurangnya perempuan dalam politik di Tunisia, ketidakamanan perempuan di Afrika Selatan, dan maraknya pernikahan usia dini di beberapa negara. Kami yakin solusi yang dibutuhkan adalah dengan berinvestasi pada anak perempuan, karena investasi pada anak perempuan muda adalah investasi jangka panjang.
Kami menyusun 14 rekomendasi untuk para Pemimpin G20 yang akan melaksanakan pertemuan September mendatang di Rusia. Sudah waktunya suara kami menjadi masukan untuk perubahan ke arah yang labih baik. Rekomendasi tersebut bisa di akses di http://www.girls20summit.com/the-summit/communique-2013/
Putri Agustina (Universitas Negeri Jakarta)
Mahasiswa tahun ketiga Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta ini menceritakan pengalamannya di acara G(irls) 20 Summit, sebuah pertemuan besar antara perempuan berusia 18-20 tahun yang masing-masing mewakili negara G20 dan Uni Afrika untuk melihat agenda para Pemimpin G20 melalui sisi pemberdayaan perempuan demi memfasilitasi pembangunan ekonomi yang kuat, kestabilan masyarakat, dan mendorong inovasi sosial. Seorang wakil dari masing-masing negara G20 dipilih dan bertemu dengan delegasi lain untuk mengeksplorasi masalah dan solusi untuk membantu perempuan saat ini.
“Disana kami mendapatkan lokakarya, seminar serta melakukan diskusi mengenai kesempatan pekerjaan, pertumbuhan, investasi dan pernikahan usia dini bagi perempuan” ungkap Putri.
Setelah melakukan banyak pertukaran pendapat, kami banyak mengetahui permasalahan perempuan di negara G20 seperti kurangnya pengusaha perempuan di India, kurangnya perempuan dalam politik di Tunisia, ketidakamanan perempuan di Afrika Selatan, dan maraknya pernikahan usia dini di beberapa negara. Kami yakin solusi yang dibutuhkan adalah dengan berinvestasi pada anak perempuan, karena investasi pada anak perempuan muda adalah investasi jangka panjang.
Kami menyusun 14 rekomendasi untuk para Pemimpin G20 yang akan melaksanakan pertemuan September mendatang di Rusia. Sudah waktunya suara kami menjadi masukan untuk perubahan ke arah yang labih baik. Rekomendasi tersebut bisa di akses di http://www.girls20summit.com/the-summit/communique-2013/
Putri Agustina (Universitas Negeri Jakarta)
Artikel
yang sedang Anda baca saat ini merupakan salah satu kontribusi karya
tulis yang dikirimkan ke redaksi Pena Aksi. Ingin berpartisipasi? Ikuti
petunjuknya di sini.