Pendidikan Keluarga
Sangat tidak etis jika kegagalan pendidikan di Indonesia selalu di tujukan kepada pendidikan formal semata. Sudah banyak kasus mengenai kekerasan antara guru dan murid di Indonesia dan tidak segan pula murid melaporkan tindakan gurunya ke kantor polisi padahal niatan guru itu hanya memberikan pelajaran karena muridnya sudah kelewat batas. Guru juga punya keluarga, mereka tidak hanya mengurusi anak didiknya, tidak selalu membimbing anak didiknya sampai mereka sukses. Sebenarnya apa yang salah dengan pendidikan di Indonesia ini? Banyak sekali orang yang melupakan pendidikan di keluarga, mereka paham pendidikan pra sekolah dan sudah pasti mengaplikasikannya. Tapi semakin dewasa seorang anak, maka dunia pergaulannya juga semakin banyak, dan sekolah bukan satu-satunya tempat yang selalu sukses mengembalikan pemuda anak didiknya dari yang asalnya “brandal” menjadi “alim”.
Orang tua sangat berperan penting dalam suksesnya arus pendidikan ini. Alasan sibuk dan mencari uang untuk anaknya adalah alasan klise yang sudah banyak kita dengarkan dari orang tua. Namun itu akan menjadi bumerang bagi orang tua sendiri jika anak mereka di lepas begitu saja tanpa di bekali attitude di kehidupan ini.
Lagi, sesibuk apapun orang tua, seorang anak lebih menbutuhkan keteladanan dan pendidikan di keluarga, jangan lepas mereka begitu saja karena sekolah formal tidak menjanjikan mereka berakhlak dan bermoral di kehidupan bermasyarakat.
Fitriana Nugraheni (Universitas Brawijaya) | @fitriananugrahe
Artikel yang sedang Anda baca saat ini merupakan salah satu kontribusi karya tulis yang dikirimkan ke redaksi Pena Aksi. Ingin berpartisipasi? Ikuti petunjuknya di sini.
Artikel yang sedang Anda baca saat ini merupakan salah satu kontribusi karya tulis yang dikirimkan ke redaksi Pena Aksi. Ingin berpartisipasi? Ikuti petunjuknya di sini.