Rahmah El-Yunusiyyah, Syaikhah Tanah Minang
Suara Dakwah - Satu November 1923 berdirilah sebuah sekolah untuk kaum muslimah, Al-Madrasah Lil-Banat (red: sekarang bernama Diniyyah Puteri School). Sekolah itu didirikan oleh seorang muslimah asal Minang bernama Rahmah El-Yunusiyyah. Pada saat itu Rahmah merasa kaum muslimah belum mendapatkan apa yang seharusnya menjadi hak mereka. Pendidikan untuk kaum muslimah pada saat itu masih dianggap pendidikan kelas kedua. Sekolah yang dicetuskan Rahmah ini tidak hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama dan umum saja tetapi juga mengajarkan keterampilan yang diperlukan oleh seorang muslimah.
Kiprah dan perannya dalam pendidikan untuk muslimah membuat dirinya dianugerahi gelar Syaikhah, gelar istimewa yang hanya diberikan kepada orang yang menguasai bidang tertentu dan ilmu-ilmu keislaman. Gelar Syaikhah ia dapat setelah Rektor Universitas Al-Azhar Kairo mengunjungi Diniyyah Puteri School dan tertarik dengan apa yang diperjuangkan dan dijalankan Rahmah. Kunjungan itu menjadi prototype lahirnya sekolah khusus muslimah di Universitas Al-Azhar.
Jika Kartini berjuang dengan pemikirannya tentang perempuan, Cut Nyak Dien dan Keumalahayati dengan senjatanya, Dewi Sartika dengan mendirikan sekolah, maka Rahmah El-Yunusiyyah berjuang dengan ketiga hal tersebut. Banyak yang tidak menyangka bahwa Rahmah pernah memimpin TKR (Tentara Keamanan Rakyat) untuk menghadapi para penjajah, ini membuktikan bahwa peran Rahmah El-Yunusiyyah dalam memperjuangkan kemerdekaan tidaklah di bidang pendidikan saja tetapi juga mengangkat senjata melawan penjajah.
Listya Kurnia | Mahasiswa UNJ
fanpage: https://www.facebook.com/agendamuslim
blog : http://suaradakwahstore.blogspot.com/
Toko : http://www.tokopedia.com/suaradakwah
twitter : https://twitter.com/suara_d