Akmal Sjafril : Pemuda Harus Turut Berperang Dalam Ghazwul Fikri
Penaaksi.com - Tidak seperti biasanya,umat Islam sangat ramai berkerumun di selasar masjid nurul irfan UNJ sore itu. Rupanya di halaman masjid ada prosesi kembali pada fitrahnya seorang wanita muda asal lampung menjadi seorang mualaf. Sore itu saya terharu dan cemburu karena jumlah umat Islam bertambah satu dan membayangkan Ayah saya yang belum mendapat hidayah seperti wanita itu. Setelah prosesi selesai, Studi Kritis Islam yang diadakan LDK UNJ dimulai. Akhirnya saya melihat pembicara yang ingin saya wawancarai yang sebelumnya ketika prosesi, mata ini penasaran menemukan wajah pembicara,namun ternyata beliau ada di dalam sekretariat masjid saat itu. Beliau Akmal Sjafril. Setelah shalat maghrib saya baru memulai wawancara dengan beliau. Dua cup ice cream diberikan anak LDK UNJ kepada kami sebelum wawancara. Bang Akmal sangat lahap menyantapnya seolah ingin cepat-cepat,semangat,dan tak sabar menjawab pertanyaan dariku.
Nama lengkap sebenarnya Akmal. Kalau di dunia maya dikenal dengan nama Akmal Sjafril.Lahir di Jakarta , 14 Juni 1981.Bang Akmal dari kecil hidup di Bogor, SD,SMP,SMA nya di Bogor. Kuliah S1 di jurusan teknik sipil Institut Teknologi Bandung . Kuliah S2 nya di jurusan pemikiran Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor dengan beasiswa dari BAZNAS dan DDII. Sekarang pekerjaannya sebagai dosen di Universitas Azzahra Kampung Melayu, Jakarta dan Universitas Ibn Khaldun Bogor. Bang Akmal punya penerbit sendiri,namanya afnan publishing,statusnya sebagai direktur utama tapi”ga keren-keren amat” katanya, karena tidak ada pegawai. Terus sebagai kontributor di majalah intima’ rubrik ghazwul fikri. Aktif juga di Indonesia Tanpa JIL pusat sebagai ketua divisi LITBANG dan selebihnya sebagai penulis lepas.
Liberalisme itu apa?
Liberalisme tidak selalu berhubungan dengan agama. Banyak orang berprilaku liberal karena tidak mengerti agama. Beda dengan Islam liberal yang mencari-cari pembenaran terhadap prilaku liberalnya di dalam ajaran Islam,tapi dengan cara menyimpangkan ajaran Islam. Liberal asal katanya itu bebas. Orang yang berprilaku liberal itu orang yang ingin berprilaku bebas. Bisa jadi dia berprilaku bebas karena tidak tahu aturannya atau dia tahu aturannya tapi mempermainkannya. Yang tidak tahu sebaiknya tidak perlu kita sikapi dengan offensive karena bisa jadi setelah kita kasih tahu,dia mau perbaiki diri. Sebaliknya yang tahu seperti orang-orang Islam liberal, tapi ingin “nyeleneh” ,pendekatannya bukan mendakwahi lagi tapi mencegahnya agar orang lain tidak terpengaruh oleh dia. Bisa dibilang kebebasan jadi Tuhan orang liberal. Kontradiksi dengan Islam. Islam salah satu maknanya adalah selamat. Makna lainnya adalah tunduk patuh. Artinya kita tunduk patuh terhadap aturan atau pemberi aturan. Sementara orang liberal tidak ingin ada aturan. Bahkan banyak dari mereka yang berani mengatakan kami tahu aturan Islam,tapi atas nama kebebasan kami harus berpendapat yang lain. Misalnya ketika ada karikatur Nabi,Nabi dihina-hina,karena atas nama kebebasan, mereka harus membolehkan. Jadi memang bisa dibilang kebebasan itulah yang mereka pertuhankan.
Di Indonesia yang terkenal Islam Liberal, sebenarnya agama lain ada juga ngga yang liberal?
Agama lain justru sudah duluan liberal. Kenapa Islam liberal yang heboh? karena Islam punya pegangan yang kokoh yaitu Alquran dan Sunnah. Kalau agama lain tidak punya pegangan,makanya dengan mudahnya diliberalkan. Kalau kita mau lihat keliberalannya Kristen, kita lihat protestan. Protestan sampai sekarang adalah agama barunya, jadi protestan sebenarnya bukan agama. Di Inggris,agama resminya Anglikan. Anglikan itu berdiri hanya karena Raja Inggris ingin cerai tapi tidak boleh sama aturan Katolik, sehingga dia memisahkan diri dan membuat agama sendiri. Kurang liberal apalagi, karena hanya ingin cerai,sampai buat agama baru. Kemudian Katolik nya pun banyak yang berubah. Sekarang ada uskup yang gay, sementara dulu homoseksualitas masih dikecam. Jadi mereka sudah terliberalkan. Yahudi sudah sangat liberal. Kalau kita kenal orang zionis, mereka yang menyimpangkan ajaran Yahudi. Oleh Yahudi yang disebut ortodoks, zionis disebut Yahudi sekular, yang melanggar agama. Demikian juga dengan Buddha dan Hindu sudah banyak sekali yang melanggar agamanya sendiri. Jadi liberalisme tidak menjangkiti Islam saja. Jangan kita salah paham. Seolah-olah Islam terus yang diserang. Tapi pertempuran ke Islam memang yang paling seru karena Islam punya pegangan yang kokoh, Alquran nya tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang. Dihafal oleh umat Islam seluruh dunia. Kalau bibel,tidak ada yang menghafal,jadi ketika bibel berubah tidak seru,tidak ada pertempuran, toh kalau diubah,tidak ada yang menghafal.
Mengapa liberalisme bisa masuk ke Indonesia?
Karena penjajahan. Sebagaimana Belanda dan negara barat yang datang ke timur datang dengan membawa 3 misi gold, glory, dan gospel. Gospel itu mengkristenkan bangsa-bangsa timur. Hanya saja umat Islam kadang-kadang tidak mudah dikristenkan. Kalau tidak berhasil dikristenkan, bagaimana solusinya? Dibiarkan jadi muslim agak susah juga karena umat Islam mengenal konsep jihad dan konsep kecemburuan dalam agama. Jadi kalau dibiarkan muslim,yang kata mereka muslim militan,akan selalu jadi momok bagi penjajah. Oleh karena itu umat Islam yang tidak mampu dimurtadkan, ya disekularkan. Buya Hamka mencatat ketika Belanda masuk ke Indonesia,sekolah-sekolah tidak boleh mengajarkan Islam,tapi pada saat yang bersamaan, mereka mendirikan sekolah-sekolah Kristen.Jadi hanya ajaran Islam yang tidak boleh dengan alasan harus netral agama. Padahal sekolah Kristen mereka dirikan dan sangat tidak netral agama. Prioritasnya adalah mengkristenkan, bila tidak mampu mengkristenkan, ya disekularkan.
Mengapa anak muda seperti mahasiswa mudah terkena virus liberalisme?
Banyak faktor, pertama mahasiswa banyak yang ngekos dan jauh dari orang tua, banyak orang menganggap masa kuliah itu masa penuh kebebasan. Termasuk kebebasan bernakal-nakal ria dalam ideologi. Teman saya banyak yang waktu kuliah gayanya sangat sosialis, gayanya kiri kekiri-kirian,bicaranya Karl Max terus. Begitu lulus,mereka tidak ingat lagi. Mereka sudah ke alam nyata, mereka cari uang, mereka butuh uang. Dan uangnya sedikit di gaya kehidupan sosialis. Uang ada di gaya kehidupan kapitalis. Ujung-ujungnya mereka akan berpikir logis setelah lulus. Bisa jadi ini hanya kenakalan sesaat saja. Mereka melihat asyik bernakal-nakal ria, ulama bisa disalahkan, nabi bisa dikoreksi, dan agama bisa dimodifikasi. Kayaknya bagus,kayaknya hebat. Kedua kualitas mahasiswanya sendiri. Banyak orang Islam liberal mengklaim yang paling ilmiah,cerdas,dan rasional. Tapi maaf-maaf saja kampus-kampus beredarnya Islam liberal adalah kampus-kampus yang mahasiswanya tidak kuat dengan rasio, yang mahasiswanya tidak kuat dengan sains. Kalau bicara sains, mungkin ITB, ITS, UI, bukan UIN. Kebanyakan mereka memang logikanya mudah diselewengkan,oleh karena itu gampang saja dipermainkan. Karena backgroundnya bukan orang yang kuat logikanya. Ketiga, uang. Uang itu berlimpah kalau menjadi penulis yang beraliran Islam liberal. Oleh karena itu kalau ada mahasiswa datang dari kampung,datang dari pesantren, tiba-tiba melihat uang banyak,mereka dengan mudah aqidahnya tergadaikan. Bukan berarti yang punya uang banyak, aqidahnya benar, tapi paling tidak tidak semudah itu silau dengan uang. Bisa jadi karena kenakalan sementara, memang cara berpikir yang tidak rasional,uang,dan lain-lain yang remeh seperti itu.
Apa peran pemuda untuk membendung atau menanggulangi liberalisme?
Diantara beberapa karakter pemuda,yang paling penting adalah kritis. Perbedaan kita dengan Islam liberal adalah mereka biasa kritis terhadap ulama, nabi, tapi sayangnya tidak kritis terhadap orintalis. Oleh karena itu menurut saya pemuda harusnya terutama aktivis dakwah terjun dalam ghazwul fikri, mengkritisi referensi yang dipakai orang-orang yang menyimpangkan ajaran Islam, salah satunya kalangan Islam liberal. Kekritisan itu harus kita manfaatkan di jalur yang benar. Ini salah satu caranya. Buku-buku yang saya sarankan untuk dibaca judulnya Wajah peradaban barat karya Adian Husaini,buku ini bagus sekali karena mengeksplorasi seperti apa peradaban barat berubah karena sekularisme, Misykat karya Hamid Fahmi Zarkasy, buku ini juga bagus sekali berisi tulisan-tulisan pendek membongkar filsafat barat dan kalau boleh promosi, buku saya yang berjudul Liberal 101 karena buku ini didesain bagi pemula yang mau mempelajari seluk beluk Islam liberal.
Baca Serial #MudAksi lainya pada link berikut : disini