Memaknai Kemudahan
Kemudahan adalah sesuatu yang disukai dan diinginkan oleh kebanyakan manusia. Tidak ada orang yang menyukai jalan yang sukar. Kalaupun ada, maka itu karena mereka mengharapkan akhir yang mudah. Jadi kemudahan juga yang akhirnya diharap dan didamba.
Buku Kalau Bisa Mudah, Mengapa Dibuat Susah? merupakan buku yang berbicara tentang kemudahan dan kesusahan dalam hidup. Buku ini membincangkan tema-tema ini melalui kisah-kisah yang mengandung banyak hikmah. Melalui kisah-kisah itu berikut pembahasannya, penulis buku ini mengajak pembaca untuk menyelami makna kemudahan dan kesusahan.
Buku Kalau Bisa Mudah, Mengapa Dibuat Susah? merupakan buku yang berbicara tentang kemudahan dan kesusahan dalam hidup. Buku ini membincangkan tema-tema ini melalui kisah-kisah yang mengandung banyak hikmah. Melalui kisah-kisah itu berikut pembahasannya, penulis buku ini mengajak pembaca untuk menyelami makna kemudahan dan kesusahan.
Pada salah satu bagian dijelaskan bahwa kesusahan itu ada dua. Ada kesusahan yang datang dari luar dalam bentuk musibah dan hal-hal yang tidak disukai, dan ada yang kesusahan yang datang dari dalam jiwa atau kita biasa menyebutnya perasaan susah hati. Kesusahan yang datang dari luar selalu datang dalam hidup kita. Semua itu memang menyusahkan, tapi sebetulnya di dalam kesusahan itu juga ada banyak hikmah dan pelajaran. Dan selama kesusahan itu tidak masuk ke dalam jiwa kita serta melahirkan perasaan susah, maka hal itu tidak selamanya membebani orang yang mengalaminya. Kalau kesusahan itu masuk dalam jiwa dan berlarut-larut, maka dampaknya akan sangat buruk dan akan merengut kebahagiaan seseorang.
Pada bagian lain pembaca diingatkan bahwa Islam juga menghendaki kemudahan bagi para penganutnya. Walaupun perintah dan larangan agama kadang terasa menyusahkan, sebenarnya itu semua akan membawa pada kemudahan. Karena hakikat kemudahan dan kesusahan itu diukur dari pencapaian akhirnya, bukan hanya dari prosesnya. Kalau prosesnya mudah tapi akhirnya susah, maka pada hakikatnya hal itu adalah sesuatu yang menyusahkan, bukan sesuatu yang memudahkan. Ini seperti contoh kisah Nasruddin Hoja yang disebutkan di tempat lain pada buku ini. Nasruddin hendak mencari cincinnya yang hilang di gudang yang gelap, tetapi ia mencarinya di lapangan yang terang. Mencari di tempat yang terang memang lebih mudah, tapi kalau yang dicari tidak ada di sana, maka sampai kapan pun tidak akan pernah ketemu. Kalau kemudahan dicari di tempat yang salah, tentu kesusahanlah yang akan didapatkan.
Buku yang berisi banyak kisah inspiratif ini bukan hanya enak dibaca, tetapi juga mengandung banyak pelajaran. Buku ini layak untuk dimiliki dan menjadi koleksi bacaan di rumah kita.
Pada bagian lain pembaca diingatkan bahwa Islam juga menghendaki kemudahan bagi para penganutnya. Walaupun perintah dan larangan agama kadang terasa menyusahkan, sebenarnya itu semua akan membawa pada kemudahan. Karena hakikat kemudahan dan kesusahan itu diukur dari pencapaian akhirnya, bukan hanya dari prosesnya. Kalau prosesnya mudah tapi akhirnya susah, maka pada hakikatnya hal itu adalah sesuatu yang menyusahkan, bukan sesuatu yang memudahkan. Ini seperti contoh kisah Nasruddin Hoja yang disebutkan di tempat lain pada buku ini. Nasruddin hendak mencari cincinnya yang hilang di gudang yang gelap, tetapi ia mencarinya di lapangan yang terang. Mencari di tempat yang terang memang lebih mudah, tapi kalau yang dicari tidak ada di sana, maka sampai kapan pun tidak akan pernah ketemu. Kalau kemudahan dicari di tempat yang salah, tentu kesusahanlah yang akan didapatkan.
Buku yang berisi banyak kisah inspiratif ini bukan hanya enak dibaca, tetapi juga mengandung banyak pelajaran. Buku ini layak untuk dimiliki dan menjadi koleksi bacaan di rumah kita.
Harga : Rp 42 000.00
Penulis : Alwi Alatas
Halaman : 298
Dimensi : 14x20 cm
Berat : 200 gram
Penulis : Alwi Alatas
Halaman : 298
Dimensi : 14x20 cm
Berat : 200 gram