Hanya Allah Yang Pantas Mengajari Kita
Apa yang terfikirkan saat berjalan sendiri di jalan setapak atau jalan-jalan yang lain. banyak mungkin yang akan bermunculan di otak ini. Renungan, ide atau mungkin pikiran-pikiran aneh lainnya saat melihat sekitar. Pikiran itu tidak datang dengan sendirinya atau yang terkenal dengan istilah wangsit. Saat kita suntuk, banyak deadline atau hidup terasa ga berwana, pikiran ini buntu seketika. Beda keadaannya ketika kita bener-bener butuh pencerahan karena banyak banget masalah, kita bangun malam, ambil air wudhu dan sholat malam, di tutup dengan segala pencurahan hati kita pada sang pemilik waktu maka rasanya plong sudah pikiran ini, terasa mantap langkah ini.
Kedua kondisi itu sama, saat kita sendiri melihat diri ini, melihat hidup ini maka akan ada jalan, akan ada secercah cahaya ilahi. Ya, di saat sendiripun, sengaja ataupun tidak kita mengingatNya, Allah mengajari kita menghadapi hidup, bagaimana kita harus melangkah, harus seperti apa keputusan yang kita buat sampai apa yang sebenarnya kita cari dalam hidup ini. dia akan selalu hadir dalam setiap nafas kita walaupun tak setiap hembusan kita mengingatNya.
Kadang malu rasanya saat tawa ini terlalu lepas, hidup ini kita anggap santai kayak di pantai, padahal tak setitik tinta pun akan tergores tanpa rahmat dari Nya. Banyak yang terlupa atau terlalu banyak yang ga penting yang kita ingat untuk sekedar berbagi ilmu dengan sesama demi mendapatkan jalan kepadaNya.
Malang, 5 September 2014
Fitriana Nugraheni (universitas brawijaya)
@fitriananugrahe