Festival Kampung Sarjana : Ilmu Amal Bermanfaat
Tim Festival Kampung Sarjana |
“Sesungguhnya nasihat itu mudah, yang sulit adalah menerima dan menjalankan nasihat tersebut.” Imam Al Ghazali
Nasihat ini disampaikan oleh Imam al Ghazali dalam bab
pembukaan kitab Ayuuhal Walad untuk para penuntut ilmu. Dalam pendidikan
mengamalkan ilmu dan nasihat adalah pondasi untuk membangun kebiasaan. Karena
amal lah yang akan menimbulkan manfaat. Tanpa pengamalan ilmu, manfaat takkan
pernah tercipta.
Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda. “Orang yang paling
pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan
ilmunya tidak bermanfaat." (HR. Al-Baihaqi). Sungguh malang manusia yang berilmu
tapi tiada manfaat pada dirinya.
Ilmu, amal, dan manfaat inilah yang tim @kampungSarjana
ikhtiarkan untuk menjadi kebiasaan adik-adik binaan kami di cibuyutan. Pada
26-28 desember 2014 adik-adik binaan kita ajak terlibat dalam acara festival
Kampung Sarjana agar mereka terbiasa mengamalkan ilmu yang mereka dapatkan
disekolah. Festival kampung sarjana juga kita jadikan wadah adik-adik binaan untuk
memberikan manfaat bagi warganya sendiri.
Pada Festival kampung sarjana 2014 hampir seluruh adik
binaan Kampung Sarjana terlibat terkeceuali Harun. Harun memang pribadi tangguh
yang nyaman hidup di pondok pesantren. Ketika anak-anak yang lain pulang ketika
liburan sekolah ia tetap tinggal di pondok karena tidak ingin ketinggalan
satupun pengajian sang Kyai. Alhamdulillah
Setiap adik binaan kita beri tanggung jawab untuk menjaga
satu stand di festival kampung sarjana. Keterlibatan mereka dalam kegiatan kali
menunjukan perkembangan yang luar biasa dari adik-adik.
Dodo Sedang Memberikan Permainan Kepada Adik-adiknya |
Dodo sudah mampu memberikan banyak permainan untuk adik-adik
di kampungnya yang masih ibtidaiyah. Ia terlihat menikmati peranya dalam
memberikan permainan sederhana. Dodo juga turut melibatkan adik-adiknya yang
sudah SMP untuk terlibat membantunya memimpin permainan.
Dibeberapa stand lain pun terlihat semua adik-adik binaan
aktif berkomunikasi dengan pengunjung stand mereka. Mulai dari sekedar
mengucapkan “selamat datang di stand kami” hingga memberikan penjelasan tentang
stand yang mereka jaga.
Kondisi dibeberapa Stand, Adik-adik terlibat Aktif |
Tujuan adik-adik Binaan kita libatkan bukan semata-mata
untuk memberikan mereka pengalaman bermanfaat untuk kampungnya, tetapi juga
untuk menimbulkan rasa bangga dari orang tua mereka. Ada salah satu orang tua
adik binaan kami yaitu Sani terlihat sangat bangga ketika anaknya bertugas di
stand pendaftaran festival. Sang ibu turut aktif memberikan pengarah kepada
warga yang baru datang “Langsung daftar ke anak saya disana.” kalimat sederhana
yang diucapkan dengan rasa bangga.
Yuli (Kiri) dan Sani (Kanan) Menjaga Stand Pendaftaran |
Ada juga beberapa kalimat apresiasi warga yang memang kita
harapkan dalam festival kali ini. “eh si neng udah bisa bantu-bantu jaga stand,
eh yuli udah bisa nulis sekarang,dst.” Dukungan dan apresisasi warga terhadap
putra – putri daerahnya akan menjadi pemompa semangat adik-adik binaan untuk
tetap terus belajar.
jika ingin kemakmuran 1 tahun, tumbukanlah benih.jika ingin kemakmuran 10 tahun, tumbukanlah pohon.jika ingin kemakmuran 100 tahun, tumbuhkanlah (didiklah) manusia.(Confucious)
Sesi akhir festival kampung sarjana ditutup dengan Tabligh
Akbar yang diisi oleh ustad tacim. Adik-adik tetap kita libatkan seperti dodo
yang menjadi MC, inam yang membaca Tilawah. Tabligh Akbar juga kita jadikan kesempatan
untuk mengajak warga membiasakan bersedekah dan peduli sesama. Warga kita ajak
untuk bersedekah kepada saudara-saudara kita yang terkena musibah di
banjarnegara. Alhamdulillah telah terkumpul Rp176.000, memang nominal terlihat
kecil, namun jika kita bandingkan dengan pekerjaan rata-rata warga setempat
yang didominasi oleh buruh tani uang Rp176.000 adalah nominal yang cukup besar.
Dodo Sudah Piawai Menjadi Master of Ceremony |
Alhamdulillah melihat perkembangan adik-adik binaan yang
begitu pesat membuat jerih payah tim Kampung Sarjana terbayarkan. Kami yakin 10
tahun mendatang, mereka akan menjadi Sarjana Taqwa yang berperan sebagai agent
of change untuk kampung mereka sendiri. Al Ghazali berkata, “ jika anak dibiasakan dengan kebaikan dan pengamalanya, maka ia akan tumbuh diatasnya, dan akan bahagia di dunia dan akhirat.”
Muhammad Ihsan Founder Kampung Sarjana