Mendidik Dengan Perumpamaan
Rasulullah adalah guru terhebat yang Allah turunkan kepada umat manusia. Rasul memiliki berbagai macam metode pembeljaran yang ia gunakan kepada para sahabat, salah satunya adalah dengan perumpamaan.Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. Surat Al-'Ankabut Ayat 43
Dalam hadistnya Rasulullah menjelaskan “Sesungguhnya Alqur’an diturunkan atas lima cara, 1. Halal, 2. Haram, 3. Muhkam, 4. Mutasyabih, 5. Amtsal. Oleh karena itu pelajari yang halal dan hindari yang haram, ikuti yang muhkam dan berimanlah dengan mutasyabih, dan ambil pelajaran dari amtsal” (HR. Baihaqi). Amtsal yang dimaksud disini adalah perumpamaan.
Dr Mustafa Muhammad al Thahhan dalam bukunya al-Tarbiyyah Islamiyyah mengungkapkan, Perumpaan digunakan untuk mengemukaan suatu ide atau makna dengan gambaran yang menampilkan bentuk lahiriah dari ide itu.
Ada banyak sekali hadist nabi yang menggunakan perumpamaan. Mungkin beberapa diantaranya sudah sering kali kita dengar seperti.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Aku dan orang yang mengurus (menanggung) anak yatim (kedudukannya) di dalam surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan (kedua jarinya yaitu) telunjuk dan jari tengah serta agak merenggangkan keduanya.” (HR. Imam Al-Bukhari).sudah pernah dengar? Insya Allah sudah ya. Rasulullah menjelaskan tentang kedekatan beliau dan para pecinta yatim di Surga seperti kedua jari yang berdekatan. tentunya semua orang sangat paham sedekat apa jari telunjuk dan jari tengah. mau sedekat itu dengan Rasul?
Kita sudahi pengantaranya. Metode Rasul ini tentunya diikuti oleh para pewaris nabi (Ulama) masa kini. Beberapa bulan ini ada dua ceramah dari ulama yang berbeda, ia menjelaskan persoalnya dengan metode perumpamaan. Menurut penulis, perumpamaan yang dijelaskan kedua ulama ini mampu menyelesaikan persoalan yang cukup sulit dipahami oleh umat.
Bos dan Karyawan
Perempumaan pertama yang mau saya share tentang bos dan karyawan. Ulama yang menggunakan perumpamaan ini adalah Dr Zakir Naik yang terkenal mahir berdakwah dengan metodologi debat. Perempumaan ini menjawab propaganda "pemimpin kafir tidak korupsi lebih baik daripada pemimpin muslim tapi korupsi."Walaupun kita bisa menjawabnya dengan "Lebih Baik Pemimpin Muslim dan Tidak Korupsi". Namun penjelasan dari Dr Zakir ini bagi saya sangat fresh dan saya tidak pernah mendengarkan penjelasan seperti ini sebelumnya. Silahkan saksikan video diatas.
Makan Prasmanan
Dengan menggunakan perumpamaan makan prasmanan Habib Rizieq mau menjelaskan tentang ajaran Islam yang harus kita ambil seutuhnya, tidak memilih-milih yang sesuai hawa nafsu kita.
Perumpaaan berfungsi menjelaskan yang abstrak menjadi dipahami semua orang. Penggunaanya pun tergantung wawasan seseorang dalam memahami sebuah persoalan yang ingin ia jelaskan dan wawasan objek yang ingin disampaikan.